Cast : All of Super Junior member
(Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Donghae,
Eunhyuk, Kibum, Ryeowook, Kyuhyun) Tapi yg sering muncul Kyuhyun sama Heechul.
Genre : Sad, Angst, tragic,
brothership
Warning : Kleenex! Bwahahahah~
Disclamer : They’re not mine, i’m
just an ELF.
Rating : PG
Mata Kyuhyun menatap
lemah ke arah hyung (kakak, maksudnya “kakak” favoritnya di Super Junior) favoritnya.
Hyung yang sangat berjasa dalam karirnya sebagai penyanyi, hyung yang telah
mempertemukanya dengan musik, hyung yang telah membuatnya melupakan keluarganya
yang “hancur”. Namun, kini hyungnya itu sedang tidur, wajah hyungnya tampak
tenang padahal hyungnya itu sedang di perebutkan oleh kehidupan dan kematian.
Entah apa yang kini hyungnya itu pikirkan. Kyuhyun menatap sedih selang yang
dimasukan kedalam mulut hyungnya itu, yang nampaknya dimasukan cukup dalam,
mungkin sampai ke paru-paru hyungnya itu. Kyuhyun terkekeh sedih, entah kenapa
saat ini dia sangat ingin mendengar dan melihat hyungnya itu membentak dan
memarahinya, bahkan kini Kyuhyun ingin hyungnya meneriakinya “SETAN KECIL!”
seperti biasanya, kalau Kyuhyun mulai jail. Kyuhyun mulai terisak sambil
memegangi dadanya yang sesak karena menahan tangis. “Hyung~” Panggilnya,
walaupun hanya bisikan namun hyung-hyungnya yang lain menyadari tangis Kyuhyun
yang mulai pecah. Sungmin mengelus pundak Kyuhyun, wajahnya tak jauh berbeda
dengan kyuhyun. Lesu, sedih, berantakan dan terlihat tertekan. Begitu juga
dengan hyung-hyungnya yang lain. Kyuhyun tau kalau hyung-hyungnya itu paling
tidak suka suasana seperti ini, mereka lebih suka suasana dorm yang super
hancur. Kyuhyun segera menghentikan tangisnya yang hampir pecah karena tak mau
memperburuk keadaan. “Sebaiknya kalian pulang, besok jadwal kita padat.”
Akhirnya sang angel (Julukan untuk Leeteuk) berkata, suaranya terdengar
bergetar menandakan ia sedang menahan tangisnya. Melihat angel hyungnya yang
terlihat begitu rapuh Ryeowook mulai terisak tertahan. Yesung berusaha
menenangkan dongsaeng (adik, Yesung lebih tua dari Ryeowook) kesayanganya itu.
Leeteuk segera menghampiri sang eternal magnae yang memang hatinya terlalu
lembut, walau sifatnya bisa di bilang menyaingi Kangin dan Kyuhyun (sifat nih
orang dua bengal abis ._.). Leeteuk segera memeluk Ryeowook yang berusaha
menahan tangisnya. Sang angel tersenyum tulus “Wookie-ah~ percayalah padaku
kalau sekarang cinderella itu sedang memainkan drama snow white, tapi bukan
snow white yang akan dicium sang pangeran baru dia bangun, tapi snow white yang
akan bangun kalau kita...kami... Super Junior... dan... ELFs..... percaya dia
akan bertahan dan dia bisa melawan penyakitnya itu... araseo?”
Ryeowook mengangguk, walau masih
terisak namun ia tersenyum lalu berbisik “FIGTHING (semangat) HYUNG!”
Kini pertahanan Kyuhyun runtuh, tamengnya
sudah tidak kuat menahan ‘musuh’. Melihat hyung-hyungnya tertekan dan melihat
hyung kesayanganya yang terbaring lemah melawan kematian hati Kyuhyun terasa
seperti teriris pisau. Kyuhyun menutup mulutnya lalu terisak. Sungmin segera
menarik Kyuhyun kedalam dekapanya, lalu berkata “Menangislah Kyu kalau itu
memang membuatmu merasa lebih baik.”
Kyuhyun menggeleng lalu bangkit dari
duduknya. Seketika itu juga Kyuhyun terduduk di lantai, terisak, menangis
sambil memeluk dirinya sendiri.
Kangin menatap miris dongsaengnya
yang terlihat begitu rapuh dihadapanya. Sesedih itukah Kyuhyuh, pikirnya.
Leeteuk yang pertahananya juga runtuh
menangis sambil memeluk Ryeowook. Sedangkan Donghae, Eunhyuk dan Siwon diam
sambil mengatupkan tangan
....... mereka........
...... berdoa,
terlihat airmata mengalir deras dari
mata mereka.
Sungmin yang pertahananya masih kuat
segera memeluk tubuh Kyuhyun yang bergetar.
“Aku takut hyung, aku takut....” Isak
Kyuhyun lirih.
Kangin yang sudah tidak tahan melihat
Kyuhyun yang begitu lemah segera menghampiri dongsaeng devilnya itu lalu
memeluknya, memeluknya dengan begitu tulus.
“Kyu...... kau dengar? Kau dengar
detak jantungku?”
Kyuhyun mengangguk.
“Percayalah padaku, suara detak
jantungku ini sama seperti suara detak jantung cinderella yang sedang menjelma
menjadi snow white itu, kau mengerti?”
Pertahanan Kangin hancur sudah, melihat wajah hyung dan dongsaengnya
yang berurai air mata dan melihat hyungnya yang paling sering bertengkar denganya
terbaring lemah tak berdaya.
Bahkan kini Sungmin ikut menangis,
mungkin pertahananya yang kuat ikut hancur juga. Kangin segera menarik Sungmin
kedalam pelukanya bersama Kyuhyun
Sekarang tinggal Hangeng yang masih
diam, menatap sahabatnya yang terbaring lemah. Tatapanya kosong.
“Han....” Panggil Leeteuk....
Hangeng, meneteskan airmatanya lalu
terkekeh.
“Ya! Hyung jangan bercanda! Dia itu
bukan cinderella yang sedang menjelma jadi snow white! Cinderella itu lagi
siaran youngstreet sekarang! Cih! Kalian semua babo (idiot) sekali!
Hahahaha.....” Tawa Hangeng, lama-kelamaan tawa Hangeng berubah menjadi isakan
tangis yang terdengar sangat menyedihkan.
*KBS Music Bank (Back
Stage)*
“Hyung aku merasa tak
enak badan,” Ujar Heechul, meremas dadanya yang terasa sesak.
Leeteuk segera
menghampirinya “Waeyo (kenapa/ ada apa)?”
“Molla (entahlah) hyung.
Tiba-tiba aku keringat dingin dan sedikit sulit bernafas.” Jawab Heechul, menyandarkan
kepalanya di sandaran sofa.
Wajah Heechul memang
terlihat pucat. Lingkaran hitam dibawah
matanya masih terlihat jelas walau pun sudah di tutupi make up.
“Heechul sebaiknya kau
tidak usah perform,” Ujar Hangeng orang terdekatnya di Super Junior.
Sedangkan penonton
sedang mengelu-elukan nama “SUPER JUNIOR PROM15E TO 13ELIEVE!!!”
“Ani (Tidak), Han. Aku
rasa kondisiku sudah mulai membaik,” Heechul segera menegakan tubuhnya.
“Hyung, sebaiknya kau
istirahat saja.” Ujar Ryeowook.
“Ani, aku ini kuat tau!
:p” Heechul menjulurkan lidahnya, berusaha memperlihatkan bahwa dia tidak sakit.
“Hyung aku tau kau cuma
cari perhatiankan? :p” Kyuhyun menjulurkan lidahnya lalu kabur karena Heechul
sudah mengambil ancang-ancang untuk mengejarnya.
Namun Heechul segera
menghentikannya karena tiba-tiba dadanya terasa nyeri. Tapi ia tak mau hyung dan dongsaengnya tau kalau
dia memang sedang sakit.
“DASAR KAU MAGNAE
SETAN!” Heechul berteriak memaki Kyu, namun hal itu membuat dadanya bertambah
sakit. Heechul segera mengambil nafas, lagi-lagi hal itu membuat dadanya terasa
semakin sakit.
“Super Junior stan by 5
menit lagi kalian tampil,” Ujar seorang staff sambil menunjuk-nunjuk jam
tanganya.
“Chullie-ah~, kau
betul-betul ingin tampil?” Tanya Hangeng, terdengar nada khawatir di ucapanya
tadi.
“Tentu saja, kau ini.
Aku tak mau mengecewakan ELFs (fans suju) dan PETALS (fans heechul) , araseo?”
Tegas Heechul. Hangeng hanya mengangguk tak yakin.
“Super Junior stan by! 2
menit lagi kalian tampil!”
Heechul segera berdiri,
namun sedikit oleng karena tiba-tiba rasa nyeri tersebut menyerang dadanya lagi.
Heechul berusaha
berdiri. Mengambil nafas lalu mengangguk mantap.
“Super Junior 1 menit
lagi kalian....”
BRUK!
Tiba-tiba Heechul
ambruk. *Posisi kayak sujud gitu*
Tangan kirinya memegang
mulutnya, sedangkan tangan kananya meremas dada kirinya.
Heechul merasa dadanya
seperti terbakar api. Panas, sesak, sakit dan perih berkecamuk didadanya.
Ia melihat Leeteuk
berlari kearahnya lalu menidurkanya di atas pangkuanya.
“Heechul! Kim Heechul!”
Panggilnya.
Heechul memuntahkan
banyak darah.
Ryeowook mulai
menangis.
“Hyung~” Lirih Donghae,
Eunhyuk yang berada di sampingnya memegang pundak Donghae. Matanya sudah
memerah menahan tangis.
Hangeng dan Kyuhyun
membatu, mata mereka membulat melihat Heechul yang tersiksa dan kesakitan.
Pandangan Heechul
kabur. Ia melihat wajah buram Leeteuk yang terlihat sangat khawatir dan takut.
Heechul juga masih
melihat dan mendengar Lee Soo Man (kakek-kakek sarap -___-“)
mengutuki dirinya yang tiba-tiba sakit,
sehingga perform harus dibatalkan.
Heechul terbatuk kecil.
Dadanya terasanya ditiban
badan Shindong dan Kangin. -_______-V
Air matanya mengalir
menahan sakit yang menggebu-gebu menyerang dadanya.
Nafasnya tersengal
sedangkan kini darah segar mengalir dari lubang hidungnya dan ia masih
memuntahkan banyak darah di sela-sela batuknya.
Tubuh Heechul menegang
seketika.....
Kyuhyun berjalan menuju
dapur untuk mengambil minum.
“Hangeng! Kau ini sudah tinggal di
Korea selama ini tetap tidak bisa ngomong yang bener dasar babo!”
Kyuhyun menoleh, memandang kamar
Heechul dan Hangeng. Ia segera meminum minumanya lalu meletakanya di atas meja.
Kyuhyun berjalan menuju kamar
HanChul, perasaanya campur aduk. Antara deg-deg an, takut dan senang.
Kyuhyun membuka pintu kamar HanChul.
Kosong.....
Tempat tidur Heechul masih rapi,
tidak ada tanda-tanda kalau tempat tidur itu pernah di pakai.
Hangeng? Dia tidak ada di kamarnya,
namun tempat tidurnya benar-benar berantakan.
Kyuhyun terduduk.
Itu Cuma halusinasinya saja, ia
berhalusinasi mendengar suara Heechul yang memaki-maki Hangeng. Padahal Heechul
sedang terbaring lemah di rumah sakit.
Kyuhyun terisak mengingat kata-kata
dokter tersebut.
“Apa kalian
keluarganya?”
“Bisa dibilang seperti
itu.”
“Begini....Um......
Heechul di vonis menderita kelainan di jantungnya.” *penyakit ini Cuma khayalan
saya doang ._.v”
“Mworago (istilahnya
kayak “Ngomong apa lu?”)!?“
“Hhhh.... kelainan ini
bisa di sembuhkan dengan cara mendonorkan jantung ke tubuh Pasien.”
“Mwo (Apa)!?”
“Namun bukan itu
masalahnya. Masalahnya ada pada pasien. Kondisinya sangat lemah, bisa dibilang
selemah orang mati. Operasi itu bisa berakibat fatal jika Heechul di operasi
dengan keadaan tubuh yang sangat lemah.”
“Apa ada cara lain?”
“Mianhamnida, kami
tidak tau. Sangat jarang kami menangani kasus kelainan seperti ini. Hanya ada 1
dari 10.000 orang yang di vonis menderita kelainan ini.”
“Lalu apa yang harus
kami lakukan, dok?”
“Tidak ada cara lain,
selain menunggu kondisi pasien membaik. Dan selama itu Heechul harus memakai
selang yang di masukan kemulutnya agar oksigen bisa masuk ke paru-parunya.”
“Tapi dok... itu akan
sangat menyiksanya.”
“Ne, ara (Ye, aku tahu).
Tapi mianhamnida (maafkan saya) tak ada cara lain.”
Kyuhyun menatap miris
kasur Heechul yang sangat rapi.
“Hyung~” Lirihnya. Kyuhyun
benar-benar merasa kehilangan sekarang. Biasanya pagi-pagi seperti ini Kyuhyun sudah
masuk kekamar Heechul untuk menjahili Heechul. Tapi sekarang kamar itu kosong.
Hangeng pun tidak tau pergi kemana. Mungkin kekamar mandi. Rasa sakit yang di
rasakan Kyuhyun juga di rasakan Hangeng saat ini, tidak hanya mereka berdua,
melainkan semua member Super Junior. Sudah seminggu Heechul koma, suasana dorm
benar-benar berbeda. Ditambah lagi kondisi Heechul yang tidak menunjukan
perubahan sama sekali.
Kyuhyun menidurkan dirinya di kasur
Heechul. Kyuhyun masih ingat, dulu saat ia baru pertama kali masuk Super
Junior. Di kasur inilah Kyuhyun sering curhat dengan Heechul dan Heechul
mendengarkanya dengan baik, walau kadang-kadang sering gak ikhlas. Tapi
kedekatan Kyuhyun dengan Heechul memang sudah terjalin sebelum Kyuhyun masuk ke
Super Junior.
Kyuhyun mengingat saat ia baru
pertama kali bertemu dengan hyung “moody” nya itu.
“Hhhhh... apa aku harus
melakukan ini?” Tanya Kyuhyun
“Ne! Tentu saja, kau
akan melupakan semua masalahmu dengan keluargamu yang brengsek itu” Seru
seseorang.
“Baiklah aku akan
beli.” Ujar Kyu.
Setelah orang tersebut
menerima uang dari Kyuhyun, dia segera pergi.
Heechul, yang dari tadi
mendengar dan melihat kejadian tersebut segera menghampiri Kyuhyun.
“Annyeong” Sapanya
riang sambil mengangkat tangan kananya.
“Nu-nugu seyeo?” Tanya
Kyuhyun panik.
“Narkoba, huh?” Tanya
Heechul melihat bungkusan kecil berisi narkoba di tangan Kyu
“M-mwo?” Tanya Kyu,
menyembunyikan pelastik berisi narkoba dibalik punggungnya.
“Hahaha... kau ini
kecil-kecil sudah mau mencoba narkoba
ya?” Heechul mengelus rambut Kyu.
Kyuhyun terdiam,
diam-diam hatinya merasa senang. Dia tidak pernah di perlakukan selembut itu.
Heechul tersenyum, lalu
menjulurkan tanganya “Berikan narkoba itu”
“U-untuk apa?” wajah
kyuhyun memucat, dia ketakutan.
“Percayalah padaku”
Kyuhyun menatap mata
Heechul, menatapnya dalam, tak ada kebohongan di sana. Yang ada hanya kejujuran
dan kasih sayang.
“Ya! Siapa diasana!?”
Teriak sesorang, Kyuhyun dan Heechul mendengar suara sirine mobil polisi.
“Kabur babo!” Perintah
Heechul menarik tangan Kyuhyun. Kyuhyun mengikutinya, berlari dan terus berlari
entah kemana. Kyuhyun melihat seulas senyum terlukis di bibir Heechul.
Tak!
Heechul menjitak kepala
Kyuhyun.
Kyuhyun memasang ekspresi
cengo nya yang berhasil membuat Heechul
tertawa, namun mereka terus berlari hingga sampai di sebuah sungai.
Heechul mengulurkan
tanganya. Dengan ragu Kyuhyun memberikan bungkusan narkoba yang masih utuh.
Dengan yakin Heechul membuang
narkoba tersebut kesungai.
Mereka berdua saling
bertatapan satu sama lain.
Lama-kelamaan terdengar
suara cekikikan, ya, mereka tertawa untuk melepaskan beban masing-masing.
Tertawa bebas tanpa harus takut ada yang mencela.
Kyuhyun menutup mulutnya menahan isak
tangis yang masih terdengar. Ia tak pernah bisa melupakan jasa seorang Kim
Heechul yang mempertemukannya dengan musik. Klarinet, itu yang paling menarik
perhatianya saat itu. Kyuhyun tersenyum sedih mengingat bagaimana Heechul
menertawakanya dan meledeknya “Squidward Tentakel” namun Heechul yang selalu
menyemangatinya untuk mempelajari alat musik favoritnya itu.
“Hyung! Apa ini?” Tanya
Kyuhyun, dia terlihat sangat antusias. Senyum mengukir wajahnya yang terlihat
bahagia, ia terlihat lebih santai dari
beberapa waktu lalu. Sebelum Kyuhyun bertemu Heechul.
“Oh, itu klarinet”
Jawab Heechul sambil melihat-lihat buku-buku instrument piano yang sedang
menarik hatinya.
“Oh... ini yang namanya
klarinet, pantas squirward menyukainya ^^” Kyuhyun tersenyum membuat smile eyes
terlukis di wajahnya. Kyuhyun menoleh ke arah Heechul lalu berkata “Hyung aku
mau ini!” Serunya mengangkat sebuah klarinet hitam yang memang mirip seperti
milik Squidward di film Spongebob.
“Ya! Kyu kau mau jadi the next nya Squidward Tentakel, huh?”
Heechul menertawai Kyuhyun dan klarinetnya.
Kyuhyun berlari ke balkon dorm SJ,
ingin rasanya dia berteriak memanggil orang yang kini menghantui pikiranya.
Pagi itu masih gelap, angin berhembus kencang menyibak rambut Kyuhyun. Sedangkan
kenangan masa lalu menghempaskan tubuh Kyuhyun hingga ia terjatuh dalam dan
semakin dalam. Terpuruk dalam kesedihan yang berujung ke luka yang mendalam.
Rasa sayang yang besar, persahabatan dan kekeluargaan. Masa lalu menerpa dan
masa depan menggantung orang kesayanganya.
“Hyung, guruku bilang
kemampuanku bermain klarinet sangat payah tidak menunjukan kemajuan sama sekali
L”
“Kyu~ apa saat kau
melihat klarinet itu kau merasa itu adalah hidup mu?”
“Ne, aku sangat
mencintai klarinet ini”
“Apa kau tahu kalau
sebuah alat musik juga memiliki perasaan seperti manusia?”
“Mwo?”
“Hmmm... ^^ saat kau
merasa alat musik itu hidupmu makan alat musik itu akan mencintaimu. Karena kau
memberlalukanya dengan baik dan terus memainkanya. Tapi jika kau jarang memainkanya
maka alat musik itu akan marah padamu hingga suaranya jadi jelek dan tidak enak
di dengar.”
Kyuhyun berusaha mengtur nafasnya
yang terasa sesak karena isakanya yang tak kunjung berhenti. Air matanya terus
mengalir mengatakan bahwa kesedihan di hatinya mengalir seperti air. Cahaya di
matanya menghilang karena merasa kehilangan orang tersayang.
“Ya! Cho Kyuhyun
bagaimana mungkin kau tidak pernah memberi tahu hyung mu ini kalau kau
mempunyai suara emas seperti itu.”
“Hyung jangan
menggodaku”
“Aku tidak menggodamu
Kyu, kau berbakat. Percayalah! ^o^”