Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MONSTER 17


MONSTER 17

Main Cast        : ChangKyuRi (Changmin, Kyuhyun, Seungri)
Other Cast        : They will appear by themself (?)
Genre               : Friendship, Brothership, sadism, bondage, grapefruit!
Inspiration       : i dunno .__.v
Rating             : NC18 (Memberanikan diri nge post FF ber rating NC)
WARNING      : Angst. BDSB, abused, non-consensual, NON-CANON, kleenex warning. don’t like don’t read! NO ROMANCE NO YAOI NO YURI, JUST FRIENDSHIP AND BROTHERSHIP
Disclaimer       : They’re not mine, i’m just an CassiELFVIP \m/!

Hehe... kebanyakan warning nya yak ._.v sorry this is my first time! Jadi agak agak gimana gitu nge post cerita yang ada BDSM nya di blog pribadi ._.v tapi dari pada di FF muter muter doang di otak lebih baik di tuang ke blog.

SAYA MOHON MAAF! Akhir akhir ini saya kena tabestry syndrome jadi maaf aja kalo ada beberapa FF yang belum di lanjutin. Mianhae *bow* saya juga gak tau kenapa jadi kayak gini T.Tv

Oh iya di cerita ini ChangKyuRi umurnya 17 tahun yak.
Di ff ini penampilan mereka kayak gini        :

Kyuhyun
 Cho Kyuhyun - 2 Februari -17 Tahun


Changmin


Shim Changmin - 18 Februari - 17 Tahun

Seungri           :
Bingung nyari foto seungri yang tampangnya kaya anak SMA, akhirnya justru nemu foto dia lagi kayak gini -__-v yodahlah .__. Ada foto kakinya lagi -,-v

Lee Seunghyun (Sebenernya ulang tahun Seungri 12 desember tapi ke jauhan dari februari ke desember, jadi...) 21 Februari – 17 Tahun
Mian VIPs .__.v


MONSTER 17 – Prolog
2 Februari 2012

“BAJINGAN!”

PLAK!!

“BANGSAT!”

BRUK!!

“Anak kurang ajar....”
Seorang anak laki-laki tergeletak di lantai kayu yang dingin. Kedua tanganya melindundi kepalanya dari pukulan sang ayah. Dia berharap kedua tanganya mampu mencegah kata-kata menyakitkan yang keluar dari mulut ayahnya.

PRANG!

“Ugh!” Anak itu merintih saat botol bir yang di lempar ayahnya mengenai kepalanya. Tidak bisakah aku hidup dalam ketenangan. Walaupun itu ketenangan abadi. Tidak masalah. Atau tidak bisakah aku tidur tanpa rasa sakit. Ah~ iya aku bahkan lupa bagaimana rasanya tidur nyenyak. Aku bahkan lupa bagaimana rasanya kasih sayang, Aku tidak pernah merasa aman, karena aku sudah lupa seperti apa rasanya.
Mata anak itu membersar, di penuhi ketakutan saat melihat ayahnya membuka ikat pinggangnya lalu...

SMACK! SMACK! SMACK! SMACK!

“ugh...”

SMACK! SMACK! SMACK!

Tubuh anak itu bergetar, menahan rasa sakit saat kepala ikat pinggang ayahnya menyentuh punggungnya yang rapuh.

SMACK! SMACK! SMACK! SMACK! SMACK! SMACK!

“Hen...tika..n”

Bukanya berhenti sang ayah justru semakin brutal menyambuki anaknya. Meninggalkan bekas cambukan yang terlihat mengerikan.

“Bersihkan semua kekacauan ini, anak setan.”

Sang ayah berlalu meninggalkan anak laki-laki yang terlihat rapuh namun masih merusaha menahan air mata terakhir yang bisa ia tahan.
Ia memunguti pecahan botol bir yang berserakan dimana-mana...

“Saengil chukkae.. hamnida”

Membersihkan darah dilantai yang berasal dari tubuhnya sendiri...

“Saengil chukkae ham..nida...”

Ia menatap pantulan tubuhnya yang di penuhi memar di cermin..

“Sarangha neun Cho Kyuhyun..”

Menyentuh pipi lebamnya... lalu menghela nafas “Saengil chukkae hamnida....”

18 Februari

“AGH!!!!”

Seorang anak laki-laki menggigit bibirnya menahan rasa sakit diseluruh tubuhnya.

“Ahhhh.... you always tight, heh?”

Nikmat?

Tidak, ini lebih cocok siksaan. Neraka, adalah kata yang cocok untuk menggambarkan perasaan anak itu. Dia merasa berada di neraka.

“You...uhhhhmm.. such a little slut...qh.. you know?”

Sakit.

Mendengar kata itu benar benar menyakiti haatinya.

“Uhmmm....”

Anak laki-laki itu terbaring pasrah saat laki-laki bajingan yang sedang menyetubuhinya meraup bibirnya.

Air mata anak itu terus mengalir seiring pria itu menggerayangi tubuh polosnya, seakan-akan tubuhnya hanya raga tanpa nyawa, yang tidak memiliki perasaan.
Pria di hadapannya memang pria bajingan, tidak punya perasaan. Seenaknya menyentuh setiap inci tubuh anak itu, meninggalkan jejak kebiruan. Bahkan ia tidak segan memukul- anak itu jika dia memberontak.

“AKH!!”

Pria itu berteriak saat ia mencapai klimaks kepuasannya. Sedangkan anak itu, ia hanya menatap langit-langit kamarnya. Air mata terus menghiasi matanya, tubuh rapuhnya bergetar karena menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

“You are fucking amazing....” Pria itu terkekeh sambil menciumi leher anak itu.



“Berhenti....”

“Apa kau bilang?”

“Kumohon, hentikan....”


PLAK!!!!

“Berhenti?”

BUAGH!!!

“Apa kau tahu berapa bayaran yang diminta ayahmu?”

Pria itu tersenyum sekilas “Mungkin kau belum tahu kalau ayahmulah yang menjualmu padaku, you fucking little slut”

Anak itu memejamkan matanya. Tentu saja ia tahu kalau ayahnyalah yang menjualnya. Ini bukan yang pertama kalinya. Bahkan orang yang pertama kali menyetubuhinya adalah ayahnya sendiri.

Hina memang.

Setelah merusak anaknya, bukannya meminta maaf tapi justru menjual anaknya kepria-pria bajingan yang mabuk sex.

“See you again, slut...”

Anak itu bergelung di atas seprai yang di penuhi sperma pria tadi. Jijik? Dia lebih jijik akan dirinya sendiri.

Anak memeluk lututnya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh nakednya.
“Make a wish Shim Changmin.....”

21 Februari

“Bocah gila!”

SMACK!!

Sebuah stick golf menyentuh kaki seorang anak laki-laki yang tertelungkup tak berdaya.

“Pembunuh kecil bajingan!”

BRUK!!!

Sebuah kursi kayu hancur saat menyentuh punggung yang dipenuhi luka.

“Apa kau tau?”

Anak itu mendongak menatap kakaknya, di mata anak itu terlihat jelas ketakutan besar yang telah menghantuinya hampir di sepanjang hidupnya.

“Kau manusia paling menjijikkan didunia ini.” Sang kakak tersenyum meremehkan lalu...

PLAK!!!

Menampar pipi anak itu hingga anak itu terpental cukup jauh.

Lemah?

Ya, katakan saja dia lemah.

Karena tidak ada yang bisa menyangkalnya. Anak itu terlahir lemah dan kini harus menerima kenyataan pahit yang di berikan kakak kandungnya sendiri.

Tragis memang, tapi apa peduli orang-orang di luar sana.

Teman-teman sekelasnya justru menyiksanya...
Mengatakan dengan wajah ketakutan bahwa anak itu pembunuh, tapi mereka menyiksanya setiap saat hanya untuk kesenangan semata.

“Tidak ada satu pun orang yang menyayangimu!”

Sang kakak mencengkram kerah baju anak itu, mengangkatnya lalu....

BRUGH!!!

“Ukh.....”
Melempar adiknya kemeja makan hingga kaki meja itu patah

“Aku lelah....”

Ujar anak itu...

“Mati saja!”

Itulah jawaban yang ia dapat dari sang kakak.

“Hyung... hari.... ini hari ulang tahun ku....”

Sang kakak tersenyum.. lalu menjambak rambut adiknya..

“Kau mau hadiah, hah? Seungri sayang?”

Anak itu hanya menatap sang kakak, tubuhnya gemetar ketakutan..

“Ini hadiahmu...”
Sang kakak menyeret anak itu kekamar mandi lalu....

"HYUNG! APA YANG KAU LAKUKAN! ANDWAE! KIANHAE HYUNG...!!! HYUUUNG!!"
 
“SAENGIL”

BRUGH!!!!

“CHUKKAE”

BYURR....

“HAMNIDA, BOCAH GILA!!”

BRAAAAK!


hehe otte? aduh maap yak tulisannya jadi kecil gede gitu .__. gak tau kenapa bisa kayak gitu dan saya terlalu males untuk mengeditnya *plakkk*

pliiiissss komen yak.... 


 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KyuChul - Diease Part 1

Cast : All of Super Junior member (Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Donghae, Eunhyuk, Kibum, Ryeowook, Kyuhyun) Tapi yg sering muncul Kyuhyun sama Heechul.

Genre : Sad, Angst, tragic, brothership

Warning : Kleenex! Bwahahahah~

Disclamer : They’re not mine, i’m just an ELF.

Rating : PG

Mata Kyuhyun menatap lemah ke arah hyung (kakak, maksudnya “kakak” favoritnya di Super Junior) favoritnya. Hyung yang sangat berjasa dalam karirnya sebagai penyanyi, hyung yang telah mempertemukanya dengan musik, hyung yang telah membuatnya melupakan keluarganya yang “hancur”. Namun, kini hyungnya itu sedang tidur, wajah hyungnya tampak tenang padahal hyungnya itu sedang di perebutkan oleh kehidupan dan kematian. Entah apa yang kini hyungnya itu pikirkan. Kyuhyun menatap sedih selang yang dimasukan kedalam mulut hyungnya itu, yang nampaknya dimasukan cukup dalam, mungkin sampai ke paru-paru hyungnya itu. Kyuhyun terkekeh sedih, entah kenapa saat ini dia sangat ingin mendengar dan melihat hyungnya itu membentak dan memarahinya, bahkan kini Kyuhyun ingin hyungnya meneriakinya “SETAN KECIL!” seperti biasanya, kalau Kyuhyun mulai jail. Kyuhyun mulai terisak sambil memegangi dadanya yang sesak karena menahan tangis. “Hyung~” Panggilnya, walaupun hanya bisikan namun hyung-hyungnya yang lain menyadari tangis Kyuhyun yang mulai pecah. Sungmin mengelus pundak Kyuhyun, wajahnya tak jauh berbeda dengan kyuhyun. Lesu, sedih, berantakan dan terlihat tertekan. Begitu juga dengan hyung-hyungnya yang lain. Kyuhyun tau kalau hyung-hyungnya itu paling tidak suka suasana seperti ini, mereka lebih suka suasana dorm yang super hancur. Kyuhyun segera menghentikan tangisnya yang hampir pecah karena tak mau memperburuk keadaan. “Sebaiknya kalian pulang, besok jadwal kita padat.” Akhirnya sang angel (Julukan untuk Leeteuk) berkata, suaranya terdengar bergetar menandakan ia sedang menahan tangisnya. Melihat angel hyungnya yang terlihat begitu rapuh Ryeowook mulai terisak tertahan. Yesung berusaha menenangkan dongsaeng (adik, Yesung lebih tua dari Ryeowook) kesayanganya itu. Leeteuk segera menghampiri sang eternal magnae yang memang hatinya terlalu lembut, walau sifatnya bisa di bilang menyaingi Kangin dan Kyuhyun (sifat nih orang dua bengal abis ._.). Leeteuk segera memeluk Ryeowook yang berusaha menahan tangisnya. Sang angel tersenyum tulus “Wookie-ah~ percayalah padaku kalau sekarang cinderella itu sedang memainkan drama snow white, tapi bukan snow white yang akan dicium sang pangeran baru dia bangun, tapi snow white yang akan bangun kalau kita...kami... Super Junior... dan... ELFs..... percaya dia akan bertahan dan dia bisa melawan penyakitnya itu... araseo?”
Ryeowook mengangguk, walau masih terisak namun ia tersenyum lalu berbisik “FIGTHING (semangat) HYUNG!”
Kini pertahanan Kyuhyun runtuh, tamengnya sudah tidak kuat menahan ‘musuh’. Melihat hyung-hyungnya tertekan dan melihat hyung kesayanganya yang terbaring lemah melawan kematian hati Kyuhyun terasa seperti teriris pisau. Kyuhyun menutup mulutnya lalu terisak. Sungmin segera menarik Kyuhyun kedalam dekapanya, lalu berkata “Menangislah Kyu kalau itu memang membuatmu merasa lebih baik.”
Kyuhyun menggeleng lalu bangkit dari duduknya. Seketika itu juga Kyuhyun terduduk di lantai, terisak, menangis sambil memeluk dirinya sendiri.
Kangin menatap miris dongsaengnya yang terlihat begitu rapuh dihadapanya. Sesedih itukah Kyuhyuh, pikirnya.
Leeteuk yang pertahananya juga runtuh menangis sambil memeluk Ryeowook. Sedangkan Donghae, Eunhyuk dan Siwon diam sambil mengatupkan tangan





....... mereka........








...... berdoa,








terlihat airmata mengalir deras dari mata mereka.
Sungmin yang pertahananya masih kuat segera memeluk tubuh Kyuhyun yang bergetar.
“Aku takut hyung, aku takut....” Isak Kyuhyun lirih.
Kangin yang sudah tidak tahan melihat Kyuhyun yang begitu lemah segera menghampiri dongsaeng devilnya itu lalu memeluknya, memeluknya dengan begitu tulus.
“Kyu...... kau dengar? Kau dengar detak jantungku?”
Kyuhyun mengangguk.
“Percayalah padaku, suara detak jantungku ini sama seperti suara detak jantung cinderella yang sedang menjelma menjadi snow white itu, kau mengerti?”  Pertahanan Kangin hancur sudah, melihat wajah hyung dan dongsaengnya yang berurai air mata dan melihat hyungnya yang paling sering bertengkar denganya terbaring lemah tak berdaya.
Bahkan kini Sungmin ikut menangis, mungkin pertahananya yang kuat ikut hancur juga. Kangin segera menarik Sungmin kedalam pelukanya bersama Kyuhyun

Sekarang tinggal Hangeng yang masih diam, menatap sahabatnya yang terbaring lemah. Tatapanya kosong.

“Han....” Panggil Leeteuk....

Hangeng, meneteskan airmatanya lalu terkekeh.

“Ya! Hyung jangan bercanda! Dia itu bukan cinderella yang sedang menjelma jadi snow white! Cinderella itu lagi siaran youngstreet sekarang! Cih! Kalian semua babo (idiot) sekali! Hahahaha.....” Tawa Hangeng, lama-kelamaan tawa Hangeng berubah menjadi isakan tangis yang terdengar sangat menyedihkan.

*KBS Music Bank (Back Stage)*

“Hyung aku merasa tak enak badan,” Ujar Heechul, meremas dadanya yang terasa sesak.

Leeteuk segera menghampirinya “Waeyo (kenapa/ ada apa)?”

“Molla (entahlah) hyung. Tiba-tiba aku keringat dingin dan sedikit sulit bernafas.” Jawab Heechul, menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

Wajah Heechul memang terlihat pucat. Lingkaran hitam  dibawah matanya masih terlihat jelas walau pun sudah di tutupi make up.

“Heechul sebaiknya kau tidak usah perform,” Ujar Hangeng orang terdekatnya di Super Junior.

Sedangkan penonton sedang mengelu-elukan nama “SUPER JUNIOR PROM15E TO 13ELIEVE!!!”

“Ani (Tidak), Han. Aku rasa kondisiku sudah mulai membaik,” Heechul segera menegakan tubuhnya.

“Hyung, sebaiknya kau istirahat saja.” Ujar Ryeowook.

“Ani, aku ini kuat tau! :p” Heechul menjulurkan lidahnya, berusaha memperlihatkan bahwa dia tidak sakit.

“Hyung aku tau kau cuma cari perhatiankan? :p” Kyuhyun menjulurkan lidahnya lalu kabur karena Heechul sudah mengambil ancang-ancang untuk mengejarnya.

Namun Heechul segera menghentikannya karena tiba-tiba dadanya terasa nyeri. Tapi  ia tak mau hyung dan dongsaengnya tau kalau dia memang sedang sakit.

“DASAR KAU MAGNAE SETAN!” Heechul berteriak memaki Kyu, namun hal itu membuat dadanya bertambah sakit. Heechul segera mengambil nafas, lagi-lagi hal itu membuat dadanya terasa semakin sakit.

“Super Junior stan by 5 menit lagi kalian tampil,” Ujar seorang staff sambil menunjuk-nunjuk jam tanganya.

“Chullie-ah~, kau betul-betul ingin tampil?” Tanya Hangeng, terdengar nada khawatir di ucapanya tadi.

“Tentu saja, kau ini. Aku tak mau mengecewakan ELFs (fans suju) dan PETALS (fans heechul) , araseo?” Tegas Heechul. Hangeng hanya mengangguk tak yakin.

“Super Junior stan by! 2 menit  lagi kalian tampil!”

Heechul segera berdiri, namun sedikit oleng karena tiba-tiba rasa nyeri tersebut menyerang dadanya lagi.

Heechul berusaha berdiri. Mengambil nafas lalu mengangguk mantap.

“Super Junior 1 menit lagi kalian....”

BRUK!

Tiba-tiba Heechul ambruk. *Posisi kayak sujud gitu*

Tangan kirinya memegang mulutnya, sedangkan tangan kananya meremas dada kirinya.

Heechul merasa dadanya seperti terbakar api. Panas, sesak, sakit dan perih berkecamuk didadanya.

Ia melihat Leeteuk berlari kearahnya lalu menidurkanya di atas pangkuanya.

“Heechul! Kim Heechul!” Panggilnya.

Heechul memuntahkan banyak darah.

Ryeowook mulai menangis.

“Hyung~” Lirih Donghae, Eunhyuk yang berada di sampingnya memegang pundak Donghae. Matanya sudah memerah menahan tangis.

Hangeng dan Kyuhyun membatu, mata mereka membulat melihat Heechul yang tersiksa dan kesakitan.

Pandangan Heechul kabur. Ia melihat wajah buram Leeteuk yang terlihat sangat khawatir dan takut.

Heechul juga masih melihat dan mendengar Lee Soo Man (kakek-kakek sarap -___-“)
 mengutuki dirinya yang tiba-tiba sakit, sehingga perform harus dibatalkan.

Heechul terbatuk kecil.

Dadanya terasanya ditiban badan Shindong dan Kangin. -_______-V

Air matanya mengalir menahan sakit yang menggebu-gebu menyerang dadanya.

Nafasnya tersengal sedangkan kini darah segar mengalir dari lubang hidungnya dan ia masih memuntahkan banyak darah di sela-sela batuknya.

Tubuh Heechul menegang seketika.....

Kyuhyun berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.

“Hangeng! Kau ini sudah tinggal di Korea selama ini tetap tidak bisa ngomong yang bener dasar babo!”

Kyuhyun menoleh, memandang kamar Heechul dan Hangeng. Ia segera meminum minumanya lalu meletakanya di atas meja.

Kyuhyun berjalan menuju kamar HanChul, perasaanya campur aduk. Antara deg-deg an, takut dan senang.

Kyuhyun membuka pintu kamar HanChul.

Kosong.....

Tempat tidur Heechul masih rapi, tidak ada tanda-tanda kalau tempat tidur itu pernah di pakai.

Hangeng? Dia tidak ada di kamarnya, namun tempat tidurnya benar-benar berantakan.

Kyuhyun terduduk.

Itu Cuma halusinasinya saja, ia berhalusinasi mendengar suara Heechul yang memaki-maki Hangeng. Padahal Heechul sedang terbaring lemah di rumah sakit.

Kyuhyun terisak mengingat kata-kata dokter tersebut.

“Apa kalian keluarganya?”

“Bisa dibilang seperti itu.”

“Begini....Um...... Heechul di vonis menderita kelainan di jantungnya.” *penyakit ini Cuma khayalan saya doang ._.v”

“Mworago (istilahnya kayak “Ngomong apa lu?”)!?“

“Hhhh.... kelainan ini bisa di sembuhkan dengan cara mendonorkan jantung ke tubuh Pasien.”

“Mwo (Apa)!?”

“Namun bukan itu masalahnya. Masalahnya ada pada pasien. Kondisinya sangat lemah, bisa dibilang selemah orang mati. Operasi itu bisa berakibat fatal jika Heechul di operasi dengan keadaan tubuh yang sangat lemah.”

“Apa ada cara lain?”

“Mianhamnida, kami tidak tau. Sangat jarang kami menangani kasus kelainan seperti ini. Hanya ada 1 dari 10.000 orang yang di vonis menderita kelainan ini.”

“Lalu apa yang harus kami lakukan, dok?”

“Tidak ada cara lain, selain menunggu kondisi pasien membaik. Dan selama itu Heechul harus memakai selang yang di masukan kemulutnya agar oksigen bisa masuk ke paru-parunya.”

“Tapi dok... itu akan sangat menyiksanya.”

“Ne, ara (Ye, aku tahu). Tapi mianhamnida (maafkan saya) tak ada cara lain.”

Kyuhyun menatap miris kasur Heechul yang sangat rapi.
“Hyung~” Lirihnya. Kyuhyun benar-benar merasa kehilangan sekarang. Biasanya pagi-pagi seperti ini Kyuhyun sudah masuk kekamar Heechul untuk menjahili  Heechul. Tapi sekarang kamar itu kosong. Hangeng pun tidak tau pergi kemana. Mungkin kekamar mandi. Rasa sakit yang di rasakan Kyuhyun juga di rasakan Hangeng saat ini, tidak hanya mereka berdua, melainkan semua member Super Junior. Sudah seminggu Heechul koma, suasana dorm benar-benar berbeda. Ditambah lagi kondisi Heechul yang tidak menunjukan perubahan sama sekali.
Kyuhyun menidurkan dirinya di kasur Heechul. Kyuhyun masih ingat, dulu saat ia baru pertama kali masuk Super Junior. Di kasur inilah Kyuhyun sering curhat dengan Heechul dan Heechul mendengarkanya dengan baik, walau kadang-kadang sering gak ikhlas. Tapi kedekatan Kyuhyun dengan Heechul memang sudah terjalin sebelum Kyuhyun masuk ke Super Junior.

Kyuhyun mengingat saat ia baru pertama kali bertemu dengan hyung “moody” nya itu.

“Hhhhh... apa aku harus melakukan ini?” Tanya Kyuhyun

“Ne! Tentu saja, kau akan melupakan semua masalahmu dengan keluargamu yang brengsek itu” Seru seseorang.

“Baiklah aku akan beli.” Ujar Kyu.

Setelah orang tersebut menerima uang dari Kyuhyun, dia segera pergi.

Heechul, yang dari tadi mendengar dan melihat kejadian tersebut segera menghampiri Kyuhyun.

“Annyeong” Sapanya riang sambil mengangkat tangan kananya.

“Nu-nugu seyeo?” Tanya Kyuhyun panik.

“Narkoba, huh?” Tanya Heechul melihat bungkusan kecil berisi narkoba di tangan Kyu

“M-mwo?” Tanya Kyu, menyembunyikan pelastik berisi narkoba dibalik punggungnya.

“Hahaha... kau ini kecil-kecil sudah mau mencoba  narkoba ya?” Heechul mengelus rambut Kyu.

Kyuhyun terdiam, diam-diam hatinya merasa senang. Dia tidak pernah di perlakukan selembut itu.

Heechul tersenyum, lalu menjulurkan tanganya “Berikan narkoba itu”

“U-untuk apa?” wajah kyuhyun memucat, dia ketakutan.

“Percayalah padaku”

Kyuhyun menatap mata Heechul, menatapnya dalam, tak ada kebohongan di sana. Yang ada hanya kejujuran dan kasih sayang.

“Ya! Siapa diasana!?” Teriak sesorang, Kyuhyun dan Heechul mendengar suara sirine mobil polisi.

“Kabur babo!” Perintah Heechul menarik tangan Kyuhyun. Kyuhyun mengikutinya, berlari dan terus berlari entah kemana. Kyuhyun melihat seulas senyum terlukis di bibir Heechul.

Tak!

Heechul menjitak kepala Kyuhyun.

Kyuhyun memasang ekspresi  cengo nya yang berhasil membuat Heechul tertawa, namun mereka terus berlari hingga sampai di sebuah sungai.

Heechul mengulurkan tanganya. Dengan ragu Kyuhyun memberikan bungkusan narkoba yang masih utuh.

Dengan yakin Heechul membuang narkoba tersebut kesungai.

Mereka berdua saling bertatapan satu sama lain.

Lama-kelamaan terdengar suara cekikikan, ya, mereka tertawa untuk melepaskan beban masing-masing. Tertawa bebas tanpa harus takut ada yang mencela.


Kyuhyun menutup mulutnya menahan isak tangis yang masih terdengar. Ia tak pernah bisa melupakan jasa seorang Kim Heechul yang mempertemukannya dengan musik. Klarinet, itu yang paling menarik perhatianya saat itu. Kyuhyun tersenyum sedih mengingat bagaimana Heechul menertawakanya dan meledeknya “Squidward Tentakel” namun Heechul yang selalu menyemangatinya untuk mempelajari alat musik favoritnya itu.

“Hyung! Apa ini?” Tanya Kyuhyun, dia terlihat sangat antusias. Senyum mengukir wajahnya yang terlihat bahagia, ia  terlihat lebih santai dari beberapa waktu lalu. Sebelum Kyuhyun bertemu Heechul.

“Oh, itu klarinet” Jawab Heechul sambil melihat-lihat buku-buku instrument piano yang sedang menarik hatinya.

“Oh... ini yang namanya klarinet, pantas squirward menyukainya ^^” Kyuhyun tersenyum membuat smile eyes terlukis di wajahnya. Kyuhyun menoleh ke arah Heechul lalu berkata “Hyung aku mau ini!” Serunya mengangkat sebuah klarinet hitam yang memang mirip seperti milik Squidward di film Spongebob.

“Ya! Kyu kau mau  jadi the next nya Squidward Tentakel, huh?” Heechul menertawai Kyuhyun dan klarinetnya.

Kyuhyun berlari ke balkon dorm SJ, ingin rasanya dia berteriak memanggil orang yang kini menghantui pikiranya. Pagi itu masih gelap, angin berhembus kencang menyibak rambut Kyuhyun. Sedangkan kenangan masa lalu menghempaskan tubuh Kyuhyun hingga ia terjatuh dalam dan semakin dalam. Terpuruk dalam kesedihan yang berujung ke luka yang mendalam. Rasa sayang yang besar, persahabatan dan kekeluargaan. Masa lalu menerpa dan masa depan menggantung orang kesayanganya.

“Hyung, guruku bilang kemampuanku bermain klarinet sangat payah tidak menunjukan kemajuan sama sekali L

“Kyu~ apa saat kau melihat klarinet itu kau merasa itu adalah hidup mu?”

“Ne, aku sangat mencintai klarinet ini”

“Apa kau tahu kalau sebuah alat musik juga memiliki perasaan seperti manusia?”

“Mwo?”

“Hmmm... ^^ saat kau merasa alat musik itu hidupmu makan alat musik itu akan mencintaimu. Karena kau memberlalukanya dengan baik dan terus memainkanya. Tapi jika kau jarang memainkanya maka alat musik itu akan marah padamu hingga suaranya jadi jelek dan tidak enak di dengar.”

Kyuhyun berusaha mengtur nafasnya yang terasa sesak karena isakanya yang tak kunjung berhenti. Air matanya terus mengalir mengatakan bahwa kesedihan di hatinya mengalir seperti air. Cahaya di matanya menghilang karena merasa kehilangan orang tersayang.

“Ya! Cho Kyuhyun bagaimana mungkin kau tidak pernah memberi tahu hyung mu ini kalau kau mempunyai suara emas seperti itu.”

“Hyung jangan menggodaku”

“Aku tidak menggodamu Kyu, kau berbakat. Percayalah! ^o^”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS